![]() |
| Karya Seni | Gambar Oleh : Banksy. |
Halo sobat Rilisan!
Pernah nggak sih kamu denger orang bilang,
“Ah, urusan kecil aja dibawa ke hukum!”
Padahal… ya memang itu fungsinya hukum, kan?
Di Indonesia, hukum itu bukan cuma deretan pasal yang bikin kening berkerut, tapi tulang punggung kehidupan sosial.
Dari urusan warisan sampai parkir sembarangan, semuanya diatur biar nggak ada yang seenaknya sendiri.
Karena kalau nggak, bisa-bisa dunia ini berubah jadi free-for-all battle royale, dan yang punya kekuatan paling besar bakal menang terus sementara yang kecil cuma bisa bilang, “ya sudahlah, nasib.”
Bayangin Kalau Hukum Nggak Ada, Sehari Saja…
Sekarang, coba bayangin:
Bagaimana kalau hukum nggak berlaku selama 24 jam aja?
Nggak ada polisi, nggak ada pengadilan, nggak ada aturan.
Setiap orang bebas melakukan apapun yang dia mau.
Mungkin awalnya kedengarannya lucu
“Wah bebas! Nggak ada tilang, nggak ada pajak, nggak ada laporan!”
Tapi tunggu dulu, sobat Rilisan…
Dalam beberapa jam, dunia bakal berubah jadi kacau total.
Tanpa hukum, yang kuat menindas yang lemah,
yang punya senjata menguasai jalanan,
dan yang jahat nggak takut dihukum.
Bayangin, kejahatan yang sekarang kita takuti
pencurian, pemerkosaan, penjarahan, pembunuhan
semua bisa terjadi tanpa ada satu pun yang bisa melarang.
Nggak ada yang bisa menuntut, nggak ada yang bisa melapor.
Semua jadi “urusan masing-masing.”
Hidup tanpa hukum itu bukan kebebasan,
tapi neraka versi dunia.
Dan setelah satu hari itu berakhir, mungkin kita bakal sadar
yang kita butuhin bukan kebebasan tanpa batas, tapi aturan yang menjaga batas itu tetap aman.
Kenapa Hukum Itu Penting Banget
Coba bayangin, kamu lagi ribut soal tanah warisan sama saudara.
Kalau nggak ada hukum, penyelesaiannya bisa berubah jadi lomba siapa yang punya emosi paling tinggi.
Tapi berkat hukum, semuanya bisa dituntaskan lewat jalur resmi ada bukti, saksi, dan keputusan yang (harusnya) adil.
Hukum bukan cuma soal siapa yang salah, tapi juga siapa yang berani menyelesaikan dengan cara yang benar.
Dan ya, kadang proses hukum itu lama, bikin capek, bahkan bikin dompet kering
tapi percayalah, lebih baik nunggu keadilan datang lewat jalur hukum daripada cari keadilan lewat urat leher.
Karena kalau semua orang main “tangan sendiri”, nanti hukum cuma jadi tulisan pajangan di dinding kelurahan.
Masalahnya, Banyak yang Salah Paham
Banyak orang takut sama hukum.
Padahal, yang harus ditakuti itu bukan hukumnya… tapi kesalahan yang kita lakukan.
Hukum itu kayak dokter dia nggak nyerang duluan.
Dia datang kalau ada yang sakit (atau bikin sakit orang lain).
Kalau hidup kita jujur, niat baik, dan nggak ganggu hak orang, ya ngapain takut?
Justru hukum itu pelindung paling setia buat rakyat kecil yang sering dianggap nggak punya daya.
Hukum Adalah Jalan, Bukan Ancaman
Di Indonesia, kita punya sistem hukum yang (meskipun belum sempurna), tetap jadi jalan satu-satunya yang sah untuk menyelesaikan perkara.
Bukan lewat “teman pejabat”, bukan lewat “uang pelicin”, dan jelas bukan lewat “komentar netizen.”
Kalau semua orang mau percaya dan patuh pada hukum, negeri ini bakal jauh lebih tenang.
Karena keadilan itu bukan cuma buat yang kuat, tapi buat semua yang berani jujur dan sabar.
Jangan Lupa Senyum, Meski Lagi Di BAP
Jadi, sobat Rilisan, inget ya…
Hukum itu bukan musuh, tapi teman yang kadang serius.
Dia nggak suka bercanda, tapi justru itu yang bikin dia bisa dipercaya.
Kalau kamu lagi menghadapi masalah, jangan buru-buru nyerah atau nyari jalan pintas.
Percaya deh, jalan satu-satunya yang benar itu tetap hukum.
Emang sih, jalannya panjang dan banyak belokan,
tapi setidaknya kamu nggak nyasar ke penjara cuma karena mau “cepat beres.”
Tetap jujur, tetap waras, dan tetap percaya pada keadilan.
Karena seperti kata pepatah modern:
“Lebih baik menang karena sabar, daripada kalah karena emosi.”
Sampai jumpa di tulisan berikutnya, sobat Rilisan!
Dan ingat, jangan sampai hukum yang nyamperin kamu duluan ya.
