Kabar Takengon | Jakarta — Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah memperkuat skema burden sharing dengan menaikkan bunga atas simpanan pemerintah yang ditempatkan di bank sentral. Kebijakan ini bertujuan untuk menekan beban fiskal pemerintah dalam penerbitan surat utang negara sekaligus menjaga stabilitas likuiditas di sektor keuangan nasional. Kamis (4/9/2025).
Menurut Juru Bicara Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, beban bunga dari skema ini akan ditanggung bersama antara BI dan pemerintah, setelah dikurangi dari pendapatan bunga yang dihasilkan dari simpanan tersebut.
“Kebijakan ini tidak hanya meringankan beban fiskal, tapi juga tetap menjaga netralitas moneter. Beban bunga dibagi secara proporsional dengan mempertimbangkan imbal hasil yang diterima,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).
Pemerintah juga akan menempatkan dananya di bank-bank milik negara (BUMN) dengan bunga sekitar 2%. Dana ini akan disalurkan untuk mendukung sektor produktif seperti koperasi desa dan perumahan rakyat, dengan suku bunga kredit maksimal 6%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa kerja sama ini dilakukan tanpa mengganggu independensi BI sebagai otoritas moneter.
“Kami tetap menjaga prinsip transparansi dan independensi bank sentral. Ini adalah bentuk sinergi untuk menjaga keberlanjutan fiskal dan mendukung sektor riil,” kata Sri Mulyani.
Tak hanya itu, Bank Indonesia juga telah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 200 triliun di pasar sekunder, termasuk Rp 150 triliun melalui skema debt switch. Meskipun bukan bagian langsung dari skema burden sharing, langkah ini turut memperkuat pembiayaan APBN dan memperlancar likuiditas di pasar keuangan.
Dari sisi analis pasar, Rangga Cipta, Ekonom Mandiri Sekuritas, menilai bahwa langkah ini bisa mendorong pelonggaran moneter tanpa menciptakan tekanan terhadap pasar uang.
“Kebijakan ini berpotensi meningkatkan suplai uang secara bertahap dan kami melihat ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan hingga 50 basis poin pada akhir 2025,” ujarnya.
Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dan BI dalam menjaga keseimbangan antara stabilitas ekonomi dan dorongan pertumbuhan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.(Redaksi)
Tags
Nasional
