Menggapai Mimpi Rosa Nur Ramadani Wakili Aceh di Grand Final Duta Sastra Indonesia 2025


Kabar Takengon | Aceh Tengah – Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti sebuah keluarga sederhana di Kampung Blang Mancung, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Putri mereka, Rosa Nur Ramadani, siswi kelas XI di SMA Negeri 9 Takengon, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan lolos ke babak grand final ajang bergengsi Duta Sastra Indonesia 2025, menyisihkan ratusan peserta dari berbagai wilayah di tanah air.

Rosa, anak kedua dari pasangan Suroso dan Halimah keduanya bekerja sebagai petani dan buruh tani membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih mimpi. Dengan semangat dan dedikasi tinggi terhadap dunia sastra, Rosa menunjukkan bahwa siapa pun bisa melampaui batas jika memiliki tekad yang kuat.

Di luar kesibukannya sebagai pelajar, Rosa aktif menulis dengan nama pena Arumi Nabula. Ia telah menghasilkan berbagai karya seperti cerpen, puisi, dan novel. Beberapa cerpen karyanya bahkan telah dimuat dalam antologi bersama penulis nasional lainnya. Saat ini, Rosa sedang merampungkan novel terbarunya yang berjudul “Semesta dan Lukanya”, yang mengangkat tema tentang luka batin, harapan, dan pencarian jati diri.

Kecintaannya terhadap dunia sastra tumbuh sejak SMP, dan terus berkembang berkat dukungan dari guru serta lingkungan sekolah. Ia aktif mengikuti berbagai lomba menulis dan kegiatan literasi, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Duta Sastra Indonesia Batch 1 merupakan program nasional yang bertujuan untuk mencari dan membina generasi muda berbakat dalam bidang literasi. Ajang ini terbuka bagi pelajar, mahasiswa, maupun tenaga pendidik, dengan proses seleksi yang berlangsung sejak Juni 2025. Rosa berhasil melalui berbagai tahap seleksi mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis, wawancara, hingga pelatihan daring bersama mentor-mentor sastra dari tingkat nasional.

Kini, Rosa menjadi satu-satunya perwakilan dari Provinsi Aceh yang berhasil melaju ke grand final, bergabung bersama 21 finalis lainnya dari seluruh penjuru Indonesia.
Sebagai bagian dari tanggung jawab finalis, Rosa akan menjalankan proyek sosial berupa kampanye literasi ke sekolah-sekolah dari tingkat dasar hingga menengah.

Seluruh kegiatan tersebut akan didokumentasikan sebagai bagian dari kontribusi terhadap penguatan budaya literasi di masyarakat.
Kepala SMA Negeri 9 Takengon, M. Yusup, S.Pd., turut menyampaikan apresiasinya atas pencapaian Rosa. Ia menyebut Rosa sebagai inspirasi nyata bagi siswa lain, bahwa latar belakang tidak menentukan batas seseorang untuk meraih keberhasilan.

“Prestasi Rosa sangat membanggakan. Ini menunjukkan bahwa siapa pun bisa bersinar asal mau berusaha. Sekolah akan terus memberikan dukungan penuh,” ujarnya.
Rosa sendiri tetap rendah hati atas capaian ini. Ia menyatakan komitmennya untuk terus menulis dan berbagi cerita lewat karya-karya sastra.
“Saya ingin terus menulis karena sastra adalah tempat saya pulang. Semoga langkah ini bisa membawa kebaikan untuk Aceh dan menginspirasi lebih banyak anak muda agar mencintai literasi,” kata Rosa dengan penuh semangat.

Dukungan dan doa dari seluruh masyarakat, khususnya Aceh Tengah, sangat diharapkan agar Rosa Nur Ramadani alias Arumi Nabula bisa membawa pulang gelar juara Duta Sastra Indonesia 2025, serta terus menjadi cahaya lewat kata-kata.(Rel)

Lebih baru Lebih lama
© PT. MEDIA GAYO MUSARA