Halo sobat Rilisan!
Pernah nggak sih kamu merasa hidup kayak resep yang belum jadi dicoba berkali-kali tapi rasanya belum pas juga?
Nah, kisah ini cocok banget buat kamu yang lagi di fase “nyoba lagi walau gagal terus”. Karena dua orang hebat dari Tulungagung ini, Pak Henry Gunawan dan Bu Jeny Tandyono, ngebuktiin kalau niat baik dan proses yang jujur bisa jadi resep paling ampuh buat sukses.
Awalnya mereka cuma mau nyoba resep ayam goreng dari mertua.
Nggak ada rencana buka restoran, nggak ada modal besar, bahkan pengalaman di dunia kuliner pun nihil.
Tapi mereka punya satu hal yang nggak semua orang punya, keberanian buat mulai.
Setiap hari, dapur kecil di rumah mereka penuh aroma ayam goreng. Kadang gosong, kadang keasinan tapi nggak pernah ada kata berhenti. Dari situlah akhirnya lahir cita rasa khas yang hangat dan bikin nagih.
Nama yang mereka pilih pun sederhana tapi lucu, Bebek Teman Ayam (BTA). Karena menurut mereka, bebek dan ayam nggak perlu saingan, cukup jadi teman yang saling melengkapi.
Di awal usaha, semua dilakukan berdua.
Masak? Mereka.
Cuci piring? Mereka juga.
Antar pesanan? Masih mereka.
Pernah suatu hari, mereka cuma punya uang cukup buat beli 10 ekor ayam. Tapi mereka tetap semangat, karena buat mereka, “yang penting ada yang beli dulu.”
Dan bener aja, satu pelanggan puas, cerita ke temannya, lalu temannya cerita ke yang lain. Dari situ, dapur kecil itu mulai sibuk.
Waktu pandemi melanda, restoran sepi. Meja kosong, dapur sunyi, dan pikiran mulai berat.
Tapi di titik itulah mereka belajar arti sesungguhnya dari kata bertahan.
Mereka tetap masak, tetap berdoa, dan tetap percaya bahwa kalau niatnya baik, rezeki nggak akan salah alamat.
Dan pelan-pelan, pelanggan mulai balik lagi bukan cuma karena rasa makanannya, tapi karena mereka tahu, BTA bukan cuma jual makanan, tapi juga kehangatan.
Sekarang, BTA bisa produksi ratusan ekor per hari dan punya puluhan karyawan. Tapi buat Pak Henry dan Bu Jeny, angka itu bukan yang paling berharga.
Yang paling mereka syukuri adalah bisa memberi manfaat, buka lapangan kerja, dan tetap rendah hati meski usaha sudah besar.
Karena buat mereka, sukses itu bukan soal seberapa tinggi kamu naik, tapi seberapa banyak orang yang ikut kamu angkat bareng-bareng. ❤️
Jadi, sobat Rilisan, kalau kamu lagi ngerasa perjuanganmu berat, ingat kisah ini.
Kadang hidup nggak langsung kasih hasil enak di percobaan pertama. Tapi kalau kamu sabar ngaduknya, percaya sama prosesnya, dan tetap jujur di setiap langkah…
hasilnya akan matang di waktu yang tepat.
Dan siapa tahu, dari dapur kecilmu hari ini lahir sesuatu yang bikin dunia ikut kenyang dan bahagia.
Kalau kamu punya mimpi, jangan takut mulai, ya.
Kalau bebek dan ayam aja bisa jadi teman, masa kamu dan impianmu nggak bisa?
Tags
Inspirasi
